Jumat, 14 Oktober 2011

Indonesia Negeri kaya yang Merana

Banyak sebenarnya yang tidak tahu dimanakah negara terkaya di planet bumi ini, ada yang mengatakan Amerika, ada juga yang mengatakan negera-negara di timur tengah. tidak salah sebenarnya, contohnya Amerika. Negara Super Power itu memiliki tingkat kemajuan teknologi yang hanya bisa disaingi segelintir negara, contoh lain lagi adalah negara-negara di timur tengah.Rata-rata negara yang tertutup gurun pasir dan cuaca yang menyengat itu mengandung jutaan barrel minyak yang siap untuk diolah. tapi itu semua belum cukup untuk menyamai negara yang satu ini. bahkan Amerika, Negara-negara timur tengah serta Uni Eropa-pun tak mampu menyamainya.dan inilah negara terkaya di planet bumi yang luput dari perhatian warga bumi lainya. Warga negara ini pastilah bangga jika mereka tahu, tapi sayangnya mereka tidak sadar "berdiri di atas berlian". Negara yang kita pijak ini adalah “Berliannya” tanah air Indonesia yang kita semua cintai.

Tapi sayang, negara ini di kelola olah orang – orang yang salah dan tidak memiliki rasa akan kecintaan tanah airnya, mereka hanya mementingkan keuntungan pribadi maupun golongan, tanpa mementingkan lagi rasa kecintaan dan kebangsaan negeri ini. Dilihat dari kondisi saat ini, Indonesia yang sedang dalam kondisi terpuruk, hutang dimana-mana kemiskinan, korupsi yang meraja lela, kondisi moral bangsa yang kian menurun serta masalah-masalah lain yang sedang menyelimuti negara ini.  Sebenarnya semua itu bisa terkendali dan tertutupi oleh apa yang dimiliki oleh bangsa besar dan kaya seperti Indonesia tercinta ini, dengan apa yang dimiliki.



1.Negara ini punya pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. Namanya PT Freeport.

 
Pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. saya (penulis= suranegara) mencoba meng-Uangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang, saya anggap Rp. 300.000. dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000. = Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! ada yang bisa bantu saya cara baca nilai tersebut? itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya.lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini. Mereka ini tidak lebih baik daripada seekor lintah parasit di negeri sendiri.
 
2. Salah satu negara yang memiliki hutan tropis dan ekosistem terbesar di dunia.


Letaknya di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi.sebenarnya jika negara ini menginginkan kiamat sangat mudah saja buat mereka. tebang saja semua pohon di hutan itu, maka bumi pasti kiamat.karena bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi. dan sekarang mereka sedikit demi sediki telah menghancurkanya hanya untuk segelintir orang yang punya uang untuk perkebunan dan lapangan Golf. sungguh sangat ironis sekali. 

3. Negara yang memiliki cadangan Gas Alam terbesar dunia, yaitu terdapat di Blok Natuna.


Berapa kandungan gas di blok natuna? Blok Natuna D Alpha memiliki cadangan gas hingga 202 TRILIUN kaki kubik!! dan masih banyak Blok-Blok penghasil tambang dan minyak seperti Blok Cepu dan lain-lain. Lalu yang mengelola siapa ?  EXXON MOBIL tepatnya, dan di bantu Pertamina.

 4. Negara yang memiliki Lautan luas di dunia.


dikelilingi dua samudra, yaitu Pasific dan Hindia hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain, oleh sebab itu tidak heran sering terjadi konflik lapangan antar nelayan luar yang seenaknya merambah laut kita untuk menjarah isinya. Dan akhir-akhir ini juga sering terjadi konflik antar negara tetangga yang mengklaim tapal batas laut kita.

5. Negara yang memiliki kesuburan tanah dan populasi beragam jenis tanaman dan tumbuhan terlengkap.


Karena memiliki banyak gunung berapi yang aktif menjadikan tanah di negara ini sangat subur terlebih lagi negara ini dilintasi garis katulistiwa yang banyak terdapat sinar matahari dan hujan. Jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah yang memiliki minyak yang sangat melimpah negara ini tentu saja jauh lebih kaya. coba kita semua bayangkan karena hasil mineral itu tak bisa diperbaharui dengan cepat. dan ketika seluruh minyak mereka telah habis maka mereka akan menjadi negara yang miskin karena mereka tidak memiliki tanah sesubur negara ini yang bisa ditanami apapun juga. bahkan tongkat kayu dan batu jadi tanaman.


5. Negara ini punya jumlah penduduk terbesar ke 4 didunia.


Dengan jumlah penduduk begitu besar, seharusnya sudah banyak orang-orang pintar yang telah dihasilkan negara ini. Tapi apa, pemerintah hanya menelantarkan mereka, menyia nyiakan mereka sebagai sifat manusia yang ingin bertahan hidup tentu saja mereka ingin di hargai. Akhirnya untuk tetap bertahan hidup, banyak dari mereka yang keluar dari negara ini dan memilih membela negara lain yang bisa lebih menghargai dan mendapatkan nilai yang pantas.

6. Negara yang memiliki View alam dan objek pariwisata  terbesar

Dari puncak gunung daratan, sampai ke dasar lautan yang membentang di wilayah Indonesia ini.

Untuk EXXON MOBIL OIL, FREEPORT, SHELL, PETRONAS dan semua PEJABAT NEGARA yang menjual kekayaan Bangsa untuk keuntungan negara asing, diucapkan TERIMA KASIH. Sebuah cerita mungkin akan bisa menggambarkan Indonesia saat ini silahkan disimak. Ketika Tuhan Menciptakan Indonesia: Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan- Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?" "Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon. Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang".Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Portugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar.Lalu malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?" "Oh, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Ku ciptakan ramah tamah,suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka ragam bahasa, istiadat dan warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya? "Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait, until you see the idiots I put in the government." (tunggu sampai Saya menaruh 'idiot2′ di pemerintahannya). Posting ini bersumber dari berbagai Sumber di Internet.

 


Kamis, 13 Oktober 2011

Rights to our generation




Kami bukanlah sebuah boneka yang hanya untuk mengisi sebuah negara besar seperti indonesia tercinta ini.
We are not puppets are just to fill a large country like Indonesia beloved. Law in our country is barren and hard our people to believe it. 


Hukum dan kebijakan di negara kita sudah mandul dan sulit kami rakyat untuk mempercayainya. Itu sudah terjadi sejak lama, dari rezim lama, rezim baru,sampai saat ini tidak ada perubahan.
It happened a long time, from the old regime, new regime, until this day we have no change. Minority which we believe to represent the aspirations of the people, they make the dogs who protect and maintain their moves on untouched.


Kaum minoritas yang kami percaya sebagai wakil aspirasi rakyat, mereka jadikan anjing - anjing yang menjaga dan mengawal pergerakan mereka di atas tanpa tersentuh.
Minority which we believe to represent the aspirations of the people, they make the dogs who protect and maintain their moves on untouched.


Kami di bodohi berabad abad dari berbagai rezim, kami memiliki hak atas anak cucu kami yang akan mewarisi dan menikmati semua yang dimiliki oleh negeri tercinta ini.
We fool the centuries the various regimes, we have the right to the children and grandchildren who will inherit and enjoy all owned by this beloved country.

  
Budaya, adat istiadat dan alam yang kaya adalah mutlak hak kami dan generasi kami esok, bukan milik sebagian orang yang haus akan kepentingan pribadi dan golongan.
Culture, customs and rich natural is absolutely our right and our next generation, does not belong to some people who are hungry for personal and group interests.




Selasa, 11 Oktober 2011

Matinya Kreativitas Rotan Cirebon

Slogan di atas terpampang raksasa di depan gedung kementrian perdagangan RI Jakarta,
saya yakin sekali slogan tersebut bukan tercetus dari ide seorang Marie Elka Pangestu sebagai mentri perdagangan. Sangat ironis memang pemerintah yang “menggembor – gemborkan” kreativitas produk dalam negri, seperti melempar kotoran pada muka sendiri yang ada di tanah negri.

Bagaimana tidak, bahan baku rotan sekarang mengalir deras ke china dijadikan symbol kebangkitan ekonomi icon produk salah satunya. Sedangkan di negri kita sebagai  penghasil rotan yang notabene tumbuh subur dan melimpah, malah kekurangan  mencari bahan baku yang jelas bahan baku tersebut untuk di aplikasikan menjadi sebuah kreativitas anak negri yang dapat di jual ke luar negri.

Saya selaku anak negri merasa geram, kecewa dan menangis, mengapa pemerintah membuat slogan raksasa tersebut tidak melihat bahwa tidak ada hasil dari kreativitas  baru-baru ini selama kurun waktu 6 tahun terakhir, khususnya di Cirebon yang terkenal sebagai salah satu sentra furniture rotan terbesar di indonesia meradang. Semenjak tercetusnya Peraturan Menteri yang meperbolehkan ekspor bahan baku setengah jadi tersebut membuat mati kreativitas untuk berkarya anak negri yang mendesain bahan baku rotan menjadi furniture yang memiliki nilai jual lebih di pasar dunia.

Sampai detik ini kita tidak tahu secara pasti alasan Menteri Perdagagan Mari Elka Pangestu tetap mempertahankan SK Menperdag No. 12/M-DAG/Per/6/2005. Padahal pernah kalangan DPR, terutama Komisi VI DPR sudah meminta kepada Mari Pangestu agar SK tersebut dicabut karena terjadinya kelangkaan bahan baku rotan bagi industri mebel dan kerajinan rotan nasional.
Dan dalam rapat kerja dengan Komisi VI, Menteri Perindustrian Fahmi Idris juga meminta agar ketentuan ekspor bahan baku rotan asalan dan setengah jadi dihentikan dengan alasan yang sama. Bahkan Wakil Presiden pada waktu itu masih Jusuf Kalla telah menyanggupi dihentikannya ekspor bahan baku rotan demi kemajuan industri ini dalam jangka panjang.


Kelangkaan bahan baku rotan yang terjadi saat ini membuat industri rotan dalam kondisi sangat kritis. Para pelaku industri ini benar-benar tidak bisa memahami jalan pemikiran sang menteri yang begitu kokoh mempertahankan pendiriannya.

Pemerintah khususnya Mentri perdagangan jelas sekali hanya bisa menempelkan slogan  sebagai bukti saya bisa menulis dan membuat presiden senang. Dia tidak pernah memikirkan bahwa ada wilayah negri ini yang tersayat dan mati karna kebijakannya.


Dalam benak orang sepintar Mari elka Pangestu, mungkin yang ada hanya bagaimana caranya sumber alam negri ini habis untuk kepentingan pribadi maupun golongan nya saja, tak harus memikirkan, apalagi merasakan nasib kedepan rakyat ini harus gimana, “ Saya kan bukan asli waraga negara Indonesia, so buat apa memikirkan bukan bangsa saya, ucapnya mungkin…”

Dan akhirnya selama ia tetap menjabat dan tidak mencabut ekspor bahan baku, khususnya rotan. Slogan yang akan di baca oleh anak negri dan bangsa ini adalah...




Rabu, 20 Juli 2011

Indonesia Negara pertama pembeli Sepeda Motor di Dunia.

Sepeda motor di Indonesia pertama kali dimiliki oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama John C. Potter pada tahun 1893.    Sehari-hari  J.C. Potter bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca: Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.   J.C. Potter juga dikenal sebagai penjual mobil yang mendapat kepercayaan Sunan Solo untuk mengurusi pengiriman mobil pertamanya dari Eropa.

Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C. Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.

Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama milik Sunan Solo (merk Benz tipe Carl Benz) tiba di Indonesia.  Hal itu menjadikan J.C. Potter sebagai orang pertama di Indonesia yang menggunakan kendaraan bermotor.   Selain itu, ada hal yang menarik apabila kita mengamati tahun kedatangan sepeda motor tersebut.
Untuk diketahui, sepeda motor pertama di dunia (Reitwagen) lahir di Jerman pada 1885 oleh Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach tetapi belum dijual untuk umum.   Tahun 1893, sepeda motor pertama yang dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen, Jerman.  Sepeda motor ini pertama kali masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1895 ketika seorang pemain sirkus asal Perancis membawanya ke New York.   Jadi, meski yang membawanya bukan orang pribumi Indonesia, tetapi sebuah hal yang luar biasa ketika sepeda motor komersial pertama di dunia ternyata langsung dikirim ke Indonesia pada tahun pertama pembuatannya.   Terlebih lagi, baru dua tahun kemudian sepeda motor komersial pertama tersebut masuk Amerika Serikat.   Jadi, sepeda motor yang pertama kali masuk Indonesia merupakan sepeda motor pertama di dunia juga.
Sepeda motor ini tidak menggunakan rantai dan roda belakang digerakkan langsung oleh kruk as (crankshaft).   Meski berusia ratusan tahun, ternyata motor komersial pertama di dunia ini sudah mengusung teknologi yang sampai saat ini masih dipakai diantaranya adalah twin-silinder horizontal, 4 valve, berpendingin air, dan berkapasitas mesin besar yaitu 1.500 cc dengan bahan bakar bensin atau nafta.  Namun, meski bermesin besar tetapi tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5HP saja pada 240rpm.  Selain itu, sepeda motor ini belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel listrik.   Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan mesin nya. 

Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter.   Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat.   Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor.   Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke Museum Lalu Lintas (Museum Polisi) di Surabaya yang kemudian pada tahun 1934 disumbangkan ke Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo dengan nomer inventaris 10.81 kategori IPTEK namun memberikan deskripsi yang berbeda, yaitu sebagai sepeda motor uap merk Daimler.  


Pada 1899, di negeri ini juga sudah hadir sepeda motor listrik beroda tiga yang menggunakan tenaga baterai, yang bernama De Dion Bouton Tricycle buatan Perancis.  Sepeda motor listrik beroda tiga itu juga digunakan untuk menarik wagon penumpang.   Sepeda motor De Dion Bouton cukup terkenal di masanya.
Sepeda motor lain terlihat pada tahun 1902 yang juga digunakan untuk menarik wagon yaitu sepeda motor Minerva buatan Belgia.   Mesin Minerva saat itu juga dipesan dan digunakan pada merk motor lain  sebelum bisa membuat mesin sendiri, diantaranya adalah Ariel Motorcycles di Inggris.
Pada 1906, Administratur Bantool (Bantul) di Yogyakarta juga terlihat mempunyai sepeda motor dan beberapa buah mobil.   Pada masa itu, memang hanya orang Belanda dan Inggris serta disusul pribumi ningrat yang mempunyai kemampuan membeli sepeda motor pada masa-masa awal.
  
Seiring dengan pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda motor pun terus bertambah.  Lahirlah klub-klub touring sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik gula.  
Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton. Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari tahun 1916 – 1926.  R.S Stockvis & Zonnen Ltd merupakan salah satu perusahaan yang tercatat menyediakan suku-suku cadang motor dan mobil (juga mengurus pesanan mobil-mobil Eropa maupun Amerika).  


Tour de Java
Pengendara mobil di Indonesia masa itu ternyata tidak lepas dari gelegak kompetisi seperti pengendara di luar negeri.   Mereka acap kali membuat catatan rekor perjalanan dan jalur yang dianggap umum saat itu adalah Batavia -  Soerabaja.   Tidak mau kalah dengan pengendara mobil, pengendara sepeda motor pun berupaya membukukan rekor perjalanan lintas Jawa dari Batavia (Jakarta) sampai Soerabaja (Surabaya) yang berjarak sekitar 850 kilometer. Namun, tidak seperti rute mobil yang dicatat secara rinci dalam sumber sejarah, rute sepeda motor agak umum.  Hanya disebutkan dari Batavia kearah Bandung, Semarang, Blora, Tjepu, menuju Soerabaja..
Tanggal 7 Mei 1917, Gerrit de Raadt dengan mengendarai sepeda motor Reading Standard membukukan rekor perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dalam waktu 20 jam dan 45 menit.
Sepuluh hari setelahnya, 16 Mei 1917, Frits Sluijmers dan Wim Wygchel yang secara bergantian mengendarai sepeda motor Excelsior memperbaiki rekor yang dibukukan Gerrit de Raadt.  Mereka mencatat waktu 20 jam dan 24 menit, dengan kecepatan rata-rata 42 kilometer per jam.  

Rekor itu tidak bertahan lama. Sembilan hari sesudahnya, 24 Mei 1917, Goddy Younge dengan sepeda motor Harley Davidson membukukan rekor baru dengan catatan waktu 17 jam dan 37 menit, dengan kecepatan rata-rata 48 kilometer per jam.
Rekor itu sempat bertahan selama lima bulan sebelum dipecahkan oleh Barend ten Dam yang mengendarai sepeda motor Indian dalam waktu 15 jam dan 37 menit pada tanggal 18 September 1917, dengan kecepatan rata-rata 52 kilometer per jam.
Melihat rekornya dipecahkan oleh Barend ten Dam, enam hari sesudahnya, 24 September 1917, Goddy Younge yang berasal dari Semarang kembali mengukir rekor baru dengan catatan waktu 14 jam dan 11 menit, dan kecepatan sepeda motor Harley Davidson yang dikendarainya rata-rata 60 kilometer per jam.  

Gerrit de Raadt yang pertama kali membuat rekor 20 jam 45 menit kemudian memperbaiki rekor terakhirnya dengan sepeda motor Rudge pada 18 Agustus 1932 dengan catatan waktu 10 jam 1 menit atau tidak lebih dari setengah waktu rekor pertamanya.   Saat inipun, menempuh Jakarta – Surabaya dalam waktu 10 jam mengendarai motor merupakan pencapaian yang tidak mudah.  
Sejak tahun 1934, rute Batavia-Soerabaja tidak lagi hanya melalui Bandung yang jaraknya 845 kilometer, tetapi juga melalui jalur utara (lewat Pamanukan) yang jaraknya lebih pendek 45 kilometer.

Pada tahun 1950, ribuan motor BMW masuk ke Indonesia dengan dua cara, yaitu lewat jalur pemerintah (hanya perwira yang diizinkan) dan lewat jalur swasta dengan membangun tempat pameran dan pemesanan.   Di Bandung saat itu ada dua, yaitu NV Spemotri yang gedungnya saat ini menjadi Bank Niaga di Dago, dan CV Dennbarr di Simpang Lima Bandung.   Yang paling banyak masuk Indonesia adalah BMW satu silinder 249 cc, yaitu R25, R26, dan R27.    BMW menjadi semacam kendaraan resmi pembuka jalan acara kenegaraan seperti ketika mengawal masuknya bendera Merah Putih ke Bandung tanggal 28 September 1961.   Varian langka BMW R51/2 500 cc keluaran 1952 diyakini hanya ada dua di Indonesia. 
Pada awal tahun 1960-an, skuter Vespa masuk Indonesia disusul dengan skuter Lambretta pada akhir tahun 1960-an.  Pada masa itu, masuk pula sepeda motor asal Jepang, Honda, Suzuki, Yamaha, dan belakangan juga Kawasaki.   Pada akhirnya, bagaimanapun, seperti juga terjadi di seluruh dunia, motor (mobil) Jepang akhirnya merajai pasar otomotif dunia.


Saya

Foto saya
Saya lahir dan besar di kota Cirebon dan ingin mengaplikasikan kemampuannya pada semua bidang besar yang bermakna untuk diri sendiri dan orang lain, dimana saya bisa berasimilasi dan bersosialisasi. Sesuatu yang kita tuangkan untuk berbagi, adalah sifat dasar manuasia sebagai makhluk sosial, berbudaya dan berakal. Salam Hangat.